Budidaya Tanaman Kopi


BUDUDAYA TANAMAN KOPI AGAR BERBUAH LEBAT
Tanaman kopi merupakan tanaman yang cukup familiar, baik di Indonesia atau pun di dunia. Lebih dari 50 negara membudidayakan tanaman kopi ini. Tanaman kopi juga merupakan komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi di pasar dunia.

Melakukan budidaya tanaman kopi bisa menjadi alternatif pilihan bagi kamu yang ingin memulai usaha baru dalam bidang kopi. Komoditas kopi di pasaran dunia tidak akan pernah mati, hal ini disebabkan kopi termasuk salah satu minuman yang setiap hari diminum oleh banyak orang. Apalagi sekarang ini sudah terungkap bahwa mengkonsumsi kopi dengan dosis yang tepat sangat baik untuk kesehatan tubuh. Dalam membudidayakan tanaman kopi tidak membutuhkan lahan yang luas, karena dengan lahan yang sempit pun kamu bisa menanam kopi dengan baik.


TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KOPI YANG BENAR

1.       Memilih jenis kopi yang ingin di tanam

Langkah awal untuk menanam kopi adalah memilih jenis kopi yang nantinya akan ditanam. Ada banyak jenis kopi yang bisa dipilih untuk ditanam. Namun, ada dua yang sering ditanam oleh para petani kopi di Indonesia, yaitu kopi jenis arabika dan kopi robusta. Kedua jenis kopi ini memang lebih mudah ditanam dibandingkan dengan kopi jenis lainnya.

Setelah menemukan jenis kopi yang akan ditanam, maka langkah selanjutnya dalam cara tanam kopi adalah melakukan pemilihan bibit yang berkualitas unggul. Kamu bisa mendapatkan biji kopi berkualitas baik diberbagai toko bibit.

2.       Menyiapkan Lahan dan pohon Peneduh

Setelah menemukan bibit yang unggul maka langkah selanjutnya dalam budidaya tanaman kopi adalah menyiapkan lahan yang akan ditanami kopi. Seperti yang sudah disebutkan, lahan yang digunakan untuk menanam kopi tidak perlu terlalu luas karena kopi bisa ditanam dengan lahan yang sempit. Tahap persiapan lahan ini dimulai dengan menyiapkan pohon untuk peneduh tanaman kopi.

Pohon peneduh ini sangat dibutuhkan untuk menghalau sinar matahari yang berlebihan mengenai tanaman kopi. Hal ini disebabkan kopi tidak membutuhkan terlalu banyak sinar matahari.

3.       Menanam Bibit Kopi

Jika lahan sudah siap maka langkah selanjutnya dalam membudidayakan kopi adalah menanam bibit yang sudah disiapkan di lahan yang sudah siap. Dalam menanam bibit kopi, jarak tanaman kopi sebaiknya tidak lebih dari 3 meter. Jarak untuk menanam kopi ini bergantung dari jenis kopi yang dipilih. Penanaman bibit kopi tidak dilakukan dengan cepat, lubang untuk menanam harus disiapkan dua bulan sebelum menempatkan bibit kopi didalamnya.

Persiapan lubang tanam ini dimaksudkan agar hasil dari tanaman kopi berkualitas unggul. Selain itu, dengan persiapan ini bibit kopi yang akan ditanam akan semakin matang dan tidak mudah mati.

4.       Merawat Bibit Kopi yang Sudah Ditanam

Setelah ditanam maka langkah selanjutnya dalam budidaya tanaman kopi adalah merawatnya agar kopi tidak mati. Cara merawat tanaman kopi ini harus dilakukan secara rutin setiap bulannya. Pangkaslah gulma atau tanaman pengganggu di sekitar tanaman kopi. Selain itu berikanlah pupuk yang cukup agar kopi tumbuh dengan baik.

5.       Melakukan Panen

Langkah terakhir yang sangat dinantikan setelah menanam kopi adalah melakukan panen. Panen merupakan bagian terpenting dalam budidaya tanaman kopi. Hal ini disebabkan jika salah panen kopi maka hasil kopi di tahun selanjutnya akan lebih buruk. Biasanya tanaman kopi akan berbuah dengan jumlah maksimal pada usianya yang ke 5 sampai 7 tahun.






PERAWATAN TANAMAN KOPI AGAR BERBUAH LEBAT DAN BAIK
Paling tidak ada tiga tahapan yang harus diperhatikan untuk meningkatkan produktifitas tanaman kopiyaitu pemupukan, pemangkasan, dan wiwilan.

A. Pemupukan

Tujuan dari pemupukan adalah untuk memenuhi kebutuhan hara yang diperlukan oleh tanaman kopi dan memperbaiki struktur kondisi media tanam. Apabila kebutuhan hara tersebut tidak terpenuhi, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat, kurus, layu, dan tidak produktif. Pemupukan tanaman kopiharus dilakukan secara tepat, baik sesuai waktu, jenis, dosis, maupun cara pemberiannya. Biasanya frekuensi pemupukan ialah dua kali dalam setahun yakni pada awal dan akhir musim penghujan.

Berikut ini jadwal pemupukan untuk tanaman kopi :

  • Tahun pertama : Setiap tanaman diberikan pupuk sebanyak dua kali dalam setahun menggunakan urea 25 gram, SP-36 25 gram, dan KCI 20 gram.
  • Tahun kedua : Pemupukan dilakukan memakai urea 150 gram, SP-36 50 gram, dan KCI 40 gram per tanaman dengan siklus dua kali setahun.
  • Tahun ketiga : Pupuk yang digunakan pada tahap ini meliputi urea 75 gram, SP-36 70 gram, dan KCI 40 gram untuk setiap tanaman yang diberikan sebanyak dua kali per tahun.
  • Tahun keempat : Masing-masing pohon kopi ditaburi pupuk setahun dua kali dengan urea 100 gram, SP-36 90 gram, dan KCI 40 gram.
  • Tahun kelima hingga kesepuluh : Setiap dua kali dalam setahun setiap tanaman kopi dipupuk menggunakan urea 150 gram, SP-36 10 gram, dan KCI 60 gram.
  • Tahun kesepuluh dan seterusnya : Aplikasi pupuk dikerjakan sejumlah dua kali setahun dengan memakai urea 200 gram, SP-36 175 gram, dan KCI 80 gram.

B. Pemangkasan

Pemangkasan dilaksanakan dengan menghilangkan beberapa bagian tanaman kopi yang dianggap berpenyakit, cacat, dan tidak produktif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya produktifitas pohon kopi serta membersihkan gulma yang tumbuh di sekitarnya. Proses pemangkasan dapat dilakukan sebanyak dua kali setahun dan bisa dikerjakan bersamaan dengan penggemburan tanah.

Terdapat tiga jenis pemangkasan tanaman kopi yang perlu dilakukan antara lain pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi, dan pemangkasan pemudaan. Tinggi pangkasan bentuk pada pemangkasan bentuk berkisar antara 1,5-1,8 meter dengan melakukan pemangkasan cabang primer teratas sebanyak 1 ruas pada akhir musim penghujan. Sedangkan pelaksanaan pemangkasan produksi yakni membuang wiwilan yang tumbuh ke atas, cabang cacing, cabang balik, dan cabang yang terserang hama sebanyak 3-4 kali/tahun pada awal musim penghujan.

Sementara itu, pemangkasan pemudaan dikhususkan pada tanaman tua dan tingkat produksinya rendah dengan memotong miring batang setinggi 40-50 cm dari leher akar pada awal musim penghujan. Kemudian bekas potongan tersebut ditutupi aspal dan tanah di sekitarnya dicangkul lalu dipupuk. Pelihara hanya 1-2 tunas yang pertumbuhannya bagus, kemudian setelah dewasa tunas ini disambung dengan jenis kopi yang mutunya lebih bagus.

C. Wiwilan

Supaya kopi dapat menghasilkan buah dengan kapasitas yang banyak perlu dilakukan juga tahap wiwilan. Pada dasarnya, ada dua macam wiwilan untuk tumbuhan kopi yaitu wiwil kasar dan wiwil halus. Wiwil kasar dikerjakan setiap bulan, sedangkan pelaksanaan wiwil halus sekitar 3-4 bulan sekali.

Caranya yaitu dengan membuang cabang yang pertumbuhannya kurang baik seperti tunas air, cabang kipas, dan kuping lowo. Perlu diketahui bahwa cabang-cabang ini membutuhkan suplai makanan yang sangat besar. Harapannya dengan melakukan wiwilan maka pertumbuhan tanaman secara generatif tidak terganggu sehingga mampu berbuah lebat, sehat, dan bernas.

TIPS DAN TRIK BISNIS BUDIDAYA PISANG

BUDIDAYA POHON PISANG BISNIS PERTANIAN YANG SANGAT MENGUNTUNGKAN

Buah pisang diketahui secara luas memiliki kandungan nutrisi lengkap yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan harga yang cukup terjangkau. Sehingga sudah tidak diragukan lagi bahwa tanaman buah ini memiliki nilai ekonomi yang sangat bagus bagi para petani yang mau membudidayakan-nya. Selain meningkatkan taraf hidup bagi petani pisang, kita juga telah menyediakan produk makanan sehat bagi rakyat indonesia dengan harga terjangkau.
 

LANGKAH-LANGKAH BUDIDAYA PISANG

YANG BAIK DAN BENAR AGAR CEPAT BERBUAH LEBAT


A.      Syarat Pertumbuhan tanaman pisang


1. Iklim

·         Tanaman pisang cocok untuk daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban udara yang cukup tinggi serta dengan kondisi cuaca yang cukup panas. Namun jika kondisi lahan Anda pada daerah subtropis atau pegunungan, tidak masalah karena tanaman pisang bisa beradaptasi pada cuaca yang cukup dingin. Tanaman ini bisa bertahan hidup pada daerah yang kekurangan air,  karena pisang bisa menyuplai air dari batang yang memiliki kandungan air yang tinggi, namun konsekuensinya pertumbuhannya menjadi tidak maksimal.

·         Kondisi curah hujan yang bagus untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada kisaran 1520-3800 mm per satu kali tumbuh, dengan asumsi dalam sekali masa tanam terdapat 2 bulan tidak hujan. usahakan dalam budidaya tanaman pisang untuk membuat guludan supaya tidak ada genangan air.

2. Media Tanam Pisang

·         Tanaman pisang bisa tumbuh optimal pada kondisi tanah yang kaya unsur hara dan memiliki kandungan kapur atau tanah berat. Tanaman ini memiliki sifat rakus terhadap makanan, sehingga Anda perlu mempersiapkan lahan yang memiliki unsur hara yang tinggi. Anda bisa melakukan pemupukan untuk menambah unsur hara tanah dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang

·         Tanaman pisang harus mendapatkan pengairan yang intensif, namun usahakan jangan sampai ada genangan air dalam lahan.

·         Perhatikan juga dengan kondisi ketinggian air tanah, untuk di daerah basah yaitu 50-200 cm, sedangkan daerah setengah basah 100-200 cm, dan di daerah kering 50-150 cm. Lokasi lahan yang terkena erosi tidak akan menghasilkan buah pisang yang baik dan tanaman ini tidak bisa hidup dengan maksimal pada tanah yang memiliki kandungan garam 0,07%.

3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat tanaman pisang bisa tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian dpl. Sedangkan untuk pisang ambon, pisang tanduk, dan pisang nangka bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpL


B. Tatacara Budidaya Pisang

1. Pemilihan Bibit Pisang

Perbanyakan tanaman pisang menggunakan cara vegetatif, proses perkembangbiakan melalui tunas atau anak pisang. Berikut ini persyaratan pembibitan tanaman pisang :

·         Syarat bibit tanaman pisang yang baik memiliki panjang 1-1,5 meter dengan diameter sekitar 15-20 cm. Sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berasal dari indukan pisang yang sehat dan berbuah dengan baik. Ketinggian anakan (bibit) pisang bisa berpengaruh terhadap produktivitas pisang dalam berbuah ( berpengaruh nyata terhadap jumlah sisir dalam tiap tandan ).

·         Terdapat dua jenis pembibitan tanaman pisang yaitu anakan muda dan anakan dewasa. Sebaiknya Anda menggunakan anakan dewasa karena biasanya sudah memiliki bakal bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.

·         Kami menganjurkan, Anda memilih bibit yang memiliki bentuk daun yang lancip seperti pedang, berhelai daun sempit daripda menggunakan bibit pisang yang berdaun lebar.

2. Persiapan Bibit

Anda bisa mendapatkan bibit pisang dengan membeli di toko pembibitan pertanian atau memakai bibit pisang dari kebun sendiri. Gunakan jarak tanam 2×2 meter untuk budidaya pisang. Jika Anda menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi jumlah tunas anakan sekitar 7-9 pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas sebaiknya dilakukan pemotongan untuk menjaga kualitas bibit pisang anakan.

Sebelum bibit Anda tanam , sebaiknya dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk menghindari penularan hama dan penyakit. Berikut ini langkah-langkah sanitasi pada bibit pisang :

·         Setelah bibit dipotong dari indukan segera bersihkan tanah yang menempel pada akar

·         Sebaiknya simpan terlebih dahulu bibit selana 1-2 hari di lokasi yang teduh supaya luka sehabis pemotongan mengering, buah daun pisang yang lebar

·         Lakukan perendaman pada bibit sebatas leher batang menggunakan insektisida 0,5-1 persen dalam waktu 10 menit. Kemudian bibit diangin-anginkan sebentar

·         Jika Anda tidak mempunyai insektisida tidak masalah, Anda bisa menggunakan air yang mengalir untuk merendam umbi bibit selama 2 hari.

·         Apabila di lokasi lahan Anda sudah terdapat hama nematoda , sebaiknya direndam terlebih dahulu di dalam air panas selama beberapa menit untuk mematikan hama tersebut

3. Pengolahan Media Tanam

Persiapan lahan untuk budidaya pisang sebaiknya dipertimbangkan segala aspeknya mulai iklim, kontur tanah, kemudahan akses dan lain sebagainya. Sebelum menanam pisang sebaiknya Anda membersihkan gulma, rerumputan liar dan menggemburkan tanah jika masih padat, membuat saluran pengairan atau drainase dan pembuatan sengkedan jika kontur tanahnya miring.

4. Proses Penanaman Pisang

·         Penentuan Pola Tanaman

Anda bisa menggunakan pola tanam tumpang sari pada 3 bulan pertama, karena memang tanaman pisang mempunyai jarak tanam yang cukup lebar. Jenis tanaman tumpang sari yang bisa Anda kawinkan dengan tanaman pisang yaitu sayur-sayuran atau tanaman semusim .

·         Pembuatan Lubang Tanam

Ukuran lubang yang disarankan yaitu 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan 30x30x30 atau 40x40x40 cm untuk jenis tanah gembur. Gunakan jarak tanam 3,3 x 3,3 meter.

·         Cara Penanaman

Sebaiknya Anda mulai tanam pisang pada bulan September-Oktober atau menjelang musim penghujan. Sebelum tanam pisang sebaiknya Anda memberi pupuk organik semacam pupuk kandang atau pupuk kompos pada tiap-tiap lubang tanam sebanyak 15-20 kg. Pupuk organik yang Anda beri sangat mempengaruhi kualitas rasa dari buah pisang.

5. Pemeliharaan Tanaman Pisang

·         Penjarangan

Supaya memperoleh hasil tanam yang baik, sebaiknya untuk satu rumpun pisang terdapat 3-4 batang. Lakukan pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga dalam satu rumpun terdapat berbagai macam anakan yang memiliki usia yang berbeda-beda (fase pertumbuhan). Setelah mencapai usia 5 tahun, bongkar rumpun tersebut untuk diganti tanaman pisang yang baru.

·         Penyiangan

Bersihkan gulma dan rerumputan yang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan anakan pisang. Lakukan proses penyiangan pada waktu penggemburan supaya akar dan tunas pisang bisa bertambah banyak. Akar pisang memiliki panjang sekitar 15cm di bawah permukaan tanah, oleh karena itu sebaiknya proses penyiangan tidak perlu Anda lakukan secara dalam.

·         Perempalan

Daun pisang yang sudah mulai mengering segera dipangkas untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran hama penyakit. Anda bisa melakukan aktivitas perempalan sewaktu-waktu.

·         Pemupukan

Tanaman pisang sangat memerlukan jumlah kandungan kalium yang besar dalam tanah. Dalam 1 hektar lahan, dibutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super fosfat, 608 kilogram KCl, dan 200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama kalsium. Pupuk N (Nitrogen) diberikan secara rutin 2 kali dalam setahun yang peletakannya di larikan  yang mengelilingi rumpun tanaman pisang. Selesai dipupuk, larikan yang ditaburi pupuk tersebut kemudian ditutup dengan tanah. Sedangkan untuk pemupukam kalium dan fosfat dilakukan 6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam satu tahun )

·         Pengairan dan Penyiraman

Tanaman pisang bisa tumbuh dengan baik jika pengairannya terjaga. Cara pengairannya bisa dengan disiram atau mengalirkan air di antara baris tanaman pisang.

·         Pemeliharaan Buah

Jika jantung pisang sudah berjarak 25 cm dari sisir buah pisang terakhir, harus dilakukan proses pemotongan supaya pertumbuhan buah pisang tidak terganggu. Apabila sisir buah sudah mengembang dengan sempurna, tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan kantung plastik bening untuk menjaga kemulusan buah agar terhindar dari hama penyakit perusak buah. Gunakan kantong plastik polietilen (bisa dibeli di toko plastik) setebal 0,5 mm lalu diberi lubang dengan berdiameter 1,25 cm. Atur sedemikian rupa hingga plastik tersebut bisa menutupi 15-45 cm sampai atas pangkal sisir teratas serta 25 cm di bawah pucuk buah dari sisir terbawah.

6. Hama Penyakit dan Gulma Tanaman Pisang

a. Hama Pisang

·         Ulat daun (Erienota thrax.)

Bagian pisang yang diserang adalah daun. Gejala serangan: daunnya menggulung seperti cerobong dan sobek sampai tulang daun. Cara pengendalian: memakai insektisida yang cocok belum tersedia, bisa Anda coba menggunakan insektisida Malathion.

·         Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)

Bagian pisang yang diserang yaitu kelopak daun, batang.

Gejala serangan: lorong-lorong ke atas atau bawah dalam kelopak daun, batang tanaman pisang penuh lorong.

Ø  Cara pengendalian: sanitasi pada  rumpun pisang, segera bersihkan rumpun dari sisa-sisa batang pisang, pakai bibit yang sudah  disanitasi

·         Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).

Bagian pisang yang diserang ialah akar.

Gejala serangan: tanaman pisang kelihatan merana, ditemukan rongga atau bintik kecil pada akar, akar bengkak.

Ø  Cara pengendalian: pakai bibit yang sudah disanitasi, perbanyak unsur kandungan humus tanah dan pakai lahan dengan kandungan lempung kecil.

b. Penyakit Pisang

·         Penyakit darah

Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri).

Bagian pisang yang diserang yaitu jaringan tanaman pisang bagian dalam
Gejala serangan: jaringan pisang menjadi kelihatan kemerah-merahan seperti berdarah

Ø  Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

·         Panama

Penyebab:  Serangan Jamur Fusarium oxysporum Bagian pisang yang diserang yaitu daun

Gejala serangan: daun layu lalu putus, serangan pertama pada daun luar lalu kemudian daun bagian dalam, pelepah daun pisang membelah membujur, akan mengeluarkan pembuluh getah berwarna hitam.

Ø  Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

·         Bintik daun

Penyebab: Jamur Cercospora musae. Bagian pisang yang diserang yaitu daun muncul gejala bintik sawo matang yang semakin meluas.

Ø  Cara Pengendalian: gunakan fungisida yang memiliki kandungan Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).

·         Layu

Penyebab: bakteri Bacillus

Bagian pisang yang diserang yaitu akar.

Gejala serangan : tanaman layu lalu mati.

Ø  Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

·         Daun pucuk

Penyebab: infeksi virus melalui perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa

Bagian pisang yang diserang yaitu daun pucuk.

Gejala serangan: daun pucuk pisang  tumbuh dengan tegak lurus secara berkelompok

Ø  Cara Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

c. Gulma pada Pisang

Biasanya tak lama setelah tanam pisang dan keika kanopi dewasa sudah mulai terbentuk, gulma menjadi salah satu permasalahan yang harus segera diatasi.

Cara pengendaliannya sebagai berikut :

Ø  Gunakan  herbisida semacam Gesapax 80 Wp, Round up, Paraquat dan dalapon.

Ø  Tanamlah tanaman penutup tanah yang bisa menahan laju erosi, tahan terhadap naungan, tidak gampang diserang oleh hama penyakit, bukan tumbuhan menjalar. Contohnya Geophila repens.

Ø  Tutup tanah dengan memakai plastik polietilen.


7. Panen Buah Pisang


Buah pisang dapat dipanen hijau dengan lingkaran buah berbentuk bundar dan sudutnya tidak menyiku. Usia buah pisang siap panen adalah di antara 100 – 120 hari setelah kemunculan bunga ( bisa tergantung kepada kultivar atau klon yang ditanam). Agar proses pematangan dapat seragam dan serentak, sebaiknya dirangsang menggunakan bahan misalnya asap dari daun-daun kayu yang dibakar, daun yang segar (daun akasia), penggunaan karbit, ethrel / ethepon, propilen, asetilen, lamanya sekitar 10 – 12 jam.




8. pasca Panen Buah Pisang

Buah hasil pemanenan budidaya pisang dapat langsung dikemas memakai keranjang bambu dan secepatnya di angkut ke distributor atau pasar. Bila Anda mau menyetorkan buah pisang ke pasar modern, supermarket dan swalayan, Anda dapat melakukan pengemasan per sisir atau per beberapa buah sesuai dengan permintaan pasar modern itu. Penampilan buah pisang sangat mempengaruhi penjualan buah pisang di pasar modern.



SEMOGA BERMANFAAT