BUDIDAYA POHON PISANG BISNIS PERTANIAN YANG SANGAT MENGUNTUNGKAN
Buah pisang
diketahui secara luas memiliki kandungan nutrisi lengkap yang sangat baik untuk
memenuhi kebutuhan gizi dengan harga yang cukup terjangkau. Sehingga sudah
tidak diragukan lagi bahwa tanaman buah ini memiliki nilai ekonomi yang sangat
bagus bagi para petani yang mau membudidayakan-nya. Selain meningkatkan taraf
hidup bagi petani pisang, kita juga telah menyediakan produk makanan sehat bagi
rakyat indonesia dengan harga terjangkau.
LANGKAH-LANGKAH BUDIDAYA PISANG
YANG BAIK DAN BENAR AGAR CEPAT BERBUAH LEBAT
A.
Syarat Pertumbuhan tanaman pisang
·
Tanaman pisang cocok untuk
daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban udara yang cukup tinggi serta
dengan kondisi cuaca yang cukup panas. Namun jika kondisi lahan Anda pada
daerah subtropis atau pegunungan, tidak masalah karena tanaman pisang bisa
beradaptasi pada cuaca yang cukup dingin. Tanaman ini bisa bertahan hidup pada
daerah yang kekurangan air, karena pisang bisa menyuplai air dari batang
yang memiliki kandungan air yang tinggi, namun konsekuensinya pertumbuhannya menjadi
tidak maksimal.
·
Kondisi curah hujan yang
bagus untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada kisaran 1520-3800 mm per satu
kali tumbuh, dengan asumsi dalam sekali masa tanam terdapat 2 bulan tidak
hujan. usahakan dalam budidaya tanaman pisang untuk membuat guludan supaya
tidak ada genangan air.
2. Media
Tanam Pisang
·
Tanaman pisang bisa tumbuh
optimal pada kondisi tanah yang kaya unsur hara dan memiliki kandungan kapur
atau tanah berat. Tanaman ini memiliki sifat rakus terhadap makanan, sehingga
Anda perlu mempersiapkan lahan yang memiliki unsur hara yang tinggi. Anda bisa
melakukan pemupukan untuk menambah unsur hara tanah dengan menggunakan pupuk
kompos dan pupuk kandang
·
Tanaman pisang harus
mendapatkan pengairan yang intensif, namun usahakan jangan sampai ada genangan
air dalam lahan.
·
Perhatikan juga dengan
kondisi ketinggian air tanah, untuk di daerah basah yaitu 50-200 cm, sedangkan
daerah setengah basah 100-200 cm, dan di daerah kering 50-150 cm. Lokasi lahan
yang terkena erosi tidak akan menghasilkan buah pisang yang baik dan tanaman
ini tidak bisa hidup dengan maksimal pada tanah yang memiliki kandungan garam
0,07%.
3.
Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat tanaman
pisang bisa tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan
ketinggian dpl. Sedangkan untuk pisang ambon, pisang tanduk, dan pisang nangka
bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpL
B. Tatacara Budidaya Pisang
1. Pemilihan Bibit Pisang
Perbanyakan tanaman pisang
menggunakan cara vegetatif, proses perkembangbiakan melalui tunas atau anak
pisang. Berikut ini persyaratan pembibitan tanaman pisang :
·
Syarat bibit tanaman pisang
yang baik memiliki panjang 1-1,5 meter dengan diameter sekitar 15-20 cm.
Sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berasal dari indukan pisang yang sehat
dan berbuah dengan baik. Ketinggian anakan (bibit) pisang bisa berpengaruh terhadap
produktivitas pisang dalam berbuah ( berpengaruh nyata terhadap jumlah sisir
dalam tiap tandan ).
·
Terdapat dua jenis
pembibitan tanaman pisang yaitu anakan muda dan anakan dewasa. Sebaiknya Anda
menggunakan anakan dewasa karena biasanya sudah memiliki bakal bunga dan
cadangan makanan dalam bonggol pisang.
·
Kami menganjurkan, Anda
memilih bibit yang memiliki bentuk daun yang lancip seperti pedang, berhelai
daun sempit daripda menggunakan bibit pisang yang berdaun lebar.
2. Persiapan Bibit
Anda bisa mendapatkan bibit
pisang dengan membeli di toko pembibitan pertanian atau memakai bibit pisang
dari kebun sendiri. Gunakan jarak tanam 2×2 meter untuk budidaya pisang. Jika
Anda menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi jumlah tunas anakan
sekitar 7-9 pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas sebaiknya dilakukan
pemotongan untuk menjaga kualitas bibit pisang anakan.
Sebelum bibit Anda tanam ,
sebaiknya dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk menghindari penularan hama
dan penyakit. Berikut ini langkah-langkah sanitasi pada bibit pisang :
·
Setelah bibit dipotong dari
indukan segera bersihkan tanah yang menempel pada akar
·
Sebaiknya simpan terlebih
dahulu bibit selana 1-2 hari di lokasi yang teduh supaya luka sehabis
pemotongan mengering, buah daun pisang yang lebar
·
Lakukan perendaman pada
bibit sebatas leher batang menggunakan insektisida 0,5-1 persen dalam waktu 10
menit. Kemudian bibit diangin-anginkan sebentar
·
Jika Anda tidak mempunyai
insektisida tidak masalah, Anda bisa menggunakan air yang mengalir untuk
merendam umbi bibit selama 2 hari.
·
Apabila di lokasi lahan
Anda sudah terdapat hama nematoda , sebaiknya direndam terlebih dahulu di dalam
air panas selama beberapa menit untuk mematikan hama tersebut
3. Pengolahan Media Tanam
Persiapan lahan untuk
budidaya pisang sebaiknya dipertimbangkan segala aspeknya mulai iklim, kontur
tanah, kemudahan akses dan lain sebagainya. Sebelum menanam pisang sebaiknya
Anda membersihkan gulma, rerumputan liar dan menggemburkan tanah jika masih
padat, membuat saluran pengairan atau drainase dan pembuatan sengkedan jika
kontur tanahnya miring.
4. Proses Penanaman Pisang
·
Penentuan Pola Tanaman
Anda bisa menggunakan pola
tanam tumpang sari pada 3 bulan pertama, karena memang tanaman pisang mempunyai
jarak tanam yang cukup lebar. Jenis tanaman tumpang sari yang bisa Anda
kawinkan dengan tanaman pisang yaitu sayur-sayuran atau tanaman semusim .
·
Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang yang
disarankan yaitu 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan 30x30x30 atau 40x40x40
cm untuk jenis tanah gembur. Gunakan jarak tanam 3,3 x 3,3 meter.
·
Cara Penanaman
Sebaiknya Anda mulai tanam
pisang pada bulan September-Oktober atau menjelang musim penghujan. Sebelum
tanam pisang sebaiknya Anda memberi pupuk organik semacam pupuk kandang atau
pupuk kompos pada tiap-tiap lubang tanam sebanyak 15-20 kg. Pupuk organik yang
Anda beri sangat mempengaruhi kualitas rasa dari buah pisang.
5. Pemeliharaan Tanaman
Pisang
·
Penjarangan
Supaya memperoleh hasil
tanam yang baik, sebaiknya untuk satu rumpun pisang terdapat 3-4 batang.
Lakukan pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga dalam satu rumpun
terdapat berbagai macam anakan yang memiliki usia yang berbeda-beda (fase
pertumbuhan). Setelah mencapai usia 5 tahun, bongkar rumpun tersebut untuk
diganti tanaman pisang yang baru.
·
Penyiangan
Bersihkan gulma dan
rerumputan yang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan anakan pisang. Lakukan
proses penyiangan pada waktu penggemburan supaya akar dan tunas pisang bisa
bertambah banyak. Akar pisang memiliki panjang sekitar 15cm di bawah permukaan
tanah, oleh karena itu sebaiknya proses penyiangan tidak perlu Anda lakukan
secara dalam.
·
Perempalan
Daun pisang yang sudah
mulai mengering segera dipangkas untuk menjaga kebersihan dan mencegah
penyebaran hama penyakit. Anda bisa melakukan aktivitas perempalan
sewaktu-waktu.
·
Pemupukan
Tanaman pisang sangat
memerlukan jumlah kandungan kalium yang besar dalam tanah. Dalam 1 hektar
lahan, dibutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super fosfat, 608 kilogram
KCl, dan 200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama kalsium. Pupuk N
(Nitrogen) diberikan secara rutin 2 kali dalam setahun yang peletakannya di
larikan yang mengelilingi rumpun tanaman pisang. Selesai dipupuk, larikan
yang ditaburi pupuk tersebut kemudian ditutup dengan tanah. Sedangkan untuk
pemupukam kalium dan fosfat dilakukan 6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam satu
tahun )
·
Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pisang bisa tumbuh
dengan baik jika pengairannya terjaga. Cara pengairannya bisa dengan disiram
atau mengalirkan air di antara baris tanaman pisang.
·
Pemeliharaan Buah
Jika jantung pisang sudah
berjarak 25 cm dari sisir buah pisang terakhir, harus dilakukan proses
pemotongan supaya pertumbuhan buah pisang tidak terganggu. Apabila sisir buah
sudah mengembang dengan sempurna, tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan
kantung plastik bening untuk menjaga kemulusan buah agar terhindar dari hama
penyakit perusak buah. Gunakan kantong plastik polietilen (bisa dibeli di toko
plastik) setebal 0,5 mm lalu diberi lubang dengan berdiameter 1,25 cm. Atur
sedemikian rupa hingga plastik tersebut bisa menutupi 15-45 cm sampai atas
pangkal sisir teratas serta 25 cm di bawah pucuk buah dari sisir terbawah.
6. Hama Penyakit dan Gulma
Tanaman Pisang
a. Hama Pisang
·
Ulat daun (Erienota
thrax.)
Bagian pisang yang diserang
adalah daun. Gejala serangan: daunnya menggulung seperti cerobong dan sobek
sampai tulang daun. Cara pengendalian: memakai insektisida yang cocok belum
tersedia, bisa Anda coba menggunakan insektisida Malathion.
·
Uret kumbang (Cosmopolites
sordidus)
Bagian pisang yang diserang
yaitu kelopak daun, batang.
Gejala serangan:
lorong-lorong ke atas atau bawah dalam kelopak daun, batang tanaman pisang
penuh lorong.
Ø Cara pengendalian: sanitasi pada rumpun pisang, segera
bersihkan rumpun dari sisa-sisa batang pisang, pakai bibit yang sudah
disanitasi
·
Nematoda (Rotulenchus similis,
Radopholus similis).
Bagian pisang yang diserang
ialah akar.
Gejala serangan: tanaman
pisang kelihatan merana, ditemukan rongga atau bintik kecil pada akar, akar
bengkak.
Ø Cara pengendalian: pakai bibit yang sudah disanitasi, perbanyak
unsur kandungan humus tanah dan pakai lahan dengan kandungan lempung kecil.
b. Penyakit Pisang
·
Penyakit darah
Penyebab: Xanthomonas
celebensis (bakteri).
Bagian pisang yang diserang
yaitu jaringan tanaman pisang bagian dalam
Gejala serangan: jaringan pisang menjadi kelihatan kemerah-merahan seperti berdarah
Gejala serangan: jaringan pisang menjadi kelihatan kemerah-merahan seperti berdarah
Ø Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit
·
Panama
Penyebab: Serangan
Jamur Fusarium oxysporum Bagian pisang yang diserang yaitu daun
Gejala serangan: daun layu
lalu putus, serangan pertama pada daun luar lalu kemudian daun bagian dalam,
pelepah daun pisang membelah membujur, akan mengeluarkan pembuluh getah
berwarna hitam.
Ø Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang
sakit
·
Bintik daun
Penyebab: Jamur Cercospora
musae. Bagian pisang yang diserang yaitu daun muncul gejala bintik sawo matang
yang semakin meluas.
Ø Cara Pengendalian: gunakan fungisida yang memiliki kandungan
Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).
·
Layu
Penyebab: bakteri Bacillus
Bagian pisang yang diserang
yaitu akar.
Gejala serangan : tanaman
layu lalu mati.
Ø Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang
sakit
·
Daun pucuk
Penyebab: infeksi virus
melalui perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa
Bagian pisang yang diserang
yaitu daun pucuk.
Gejala serangan: daun pucuk
pisang tumbuh dengan tegak lurus secara berkelompok
Ø Cara Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang
sakit
c. Gulma pada Pisang
Biasanya tak lama setelah
tanam pisang dan keika kanopi dewasa sudah mulai terbentuk, gulma menjadi salah
satu permasalahan yang harus segera diatasi.
Cara pengendaliannya
sebagai berikut :
Ø Gunakan herbisida semacam Gesapax 80 Wp, Round up, Paraquat
dan dalapon.
Ø Tanamlah tanaman penutup tanah yang bisa menahan laju erosi, tahan
terhadap naungan, tidak gampang diserang oleh hama penyakit, bukan tumbuhan
menjalar. Contohnya Geophila repens.
Ø Tutup tanah dengan memakai plastik polietilen.
7. Panen Buah Pisang
Buah
pisang dapat dipanen hijau dengan lingkaran buah berbentuk bundar dan sudutnya
tidak menyiku. Usia
buah pisang siap panen adalah di antara 100 – 120 hari setelah kemunculan bunga
( bisa tergantung kepada kultivar atau klon yang ditanam). Agar proses
pematangan dapat seragam dan serentak, sebaiknya dirangsang menggunakan bahan
misalnya asap dari daun-daun kayu yang dibakar, daun yang segar (daun akasia),
penggunaan karbit, ethrel / ethepon, propilen, asetilen, lamanya sekitar 10 –
12 jam.
8. pasca Panen Buah Pisang
Buah hasil pemanenan budidaya pisang dapat langsung dikemas memakai keranjang bambu dan secepatnya di angkut ke distributor atau pasar. Bila Anda mau menyetorkan buah pisang ke pasar modern, supermarket dan swalayan, Anda dapat melakukan pengemasan per sisir atau per beberapa buah sesuai dengan permintaan pasar modern itu. Penampilan buah pisang sangat mempengaruhi penjualan buah pisang di pasar modern.
SEMOGA BERMANFAAT